Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penurunan Tekanan Uap pada Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit

Jika pelarut murni murni dimasukan ke dalam suatu tempat tertutup maka akan terjadi perpindahan partikel dari fase cair ke fase gas dan sebaliknya. Jumlah partikel pelarut murni pada fase gas memberikan suatu tekanan yang disebut tekanan uap. Setelah beberapa waktu, jumlah partikel pelarut murni yang melepaskan diri dari fase cair ke fase gas sama dengan jumlah partikel pelarut murni di fase gas yang terperangkap di permukaan fase cair.


Pada keadaan ini, dikatakan kesetimbangan dinamis telah tercapai. Artinya bahwa tidak akan terjadi perubahan lebih lanjut tetapi reaksi atau proses yang terjadi masih terus berlangsung. Tekanan yang disebabkan oleh uap jenuh dinamakan tekanan uap jenuh. Besarnya tekanan uap jenuh dipengaruhi oleh jumlah zat dan suhu. Makin besar tekanan uap suatu cairan, makin mudah molekul-molekul cairan itu berubah menjadi uap.

Tekanan uap adalah tekanan gas yang berada di atas zat cairnya di dalam tempat terutup, dimana gas dan zat cair berada dalam kesetimbangan dinamis.

Bagimana partikel-partikel bisa berpindah dari fase cair ke fase gas atau sebaliknya ?
Partikel-partikel pelarut di fase cair dapat pergi ke fase gas jika mereka mempunyai energi yang cukup untuk melepaskan ikaan antar-partikel dalam pelarut. Sementara partikel-partikel pelarut di fase gas yang dekat dengan permukaanfase cair terperangkap oleh ikatan antar-partikel dalam pelarut dan pergi ke fase cair. Energi yang diperlukan untuk melepasakan ikatan antar-partikel dalam pelarut dapat berasal dari pemanasan. Kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik molekul-molekul cairan bertambah besar, sehingga lebih banyak molekul yang dapat meninggalkan permukaancairan memasuki fase gas. Oleh karena itu, tekanan uap pada suhu tinggi akan semakin besar.



Untuk mengetahui penurunan tekanan uap maka pada tahun 1880-an kimiawan Perancis F.M. Raoult mendapati bahwa melarutkan suatu zat terlarut mempunyai efek penurunan tekanan uap dari pelarut. Apabila pada pelarut murni kita tambahkan sejumlah zat terlarut yang tidak mudah menguap, apa yang akan terjadi?
Gambar 1. (A) Peristiwa penguapan zat cair dalam ruang tertutup sampai mencapai kesetimbangan antara laju penguapan dan laju pengembunan (B) Tekanan uap jenuh pelarut lebih besar daripada tekanan uap jenuh larutan (Po>P)

Gambar 1. menjelaskan bahwa partikel-partikel pada larutan lebih tidak teratur dibandingkan partikel-partikel pada pelarut murni. Hal ini menyebabkan tekanan uap larutan lebih kecil daripada pelarut murni. Inilah yang dinamakan penurunan tekanan uap jenuh. Jika zat terlarut bersifat tidak mudah menguap (tidak memiliki tekanan uap yang dapat diukur), tekanan uap dari larutan selalu lebih kecil daripada pelarut murninya. Jadi, hubungan antara tekanan uap larutan dan tekanan uap pelarut bergantung pada konsentrasi zat terlarut dalam larutan. Hubungan itu dirumuskan
Dalam larutan terdapat zat terlarut dan pelarut, sehingga:

Sehingga penurunan tekanan uap larutan (∆P) dapat dituliskan sebagai :

Bunyi Hukum Raoult:

Ketika komponen dalam campuran telah mencapai kesetimbangan, total tekanan uap pada campuran dapat ditentukan dengan menggabungkan hukum Roult dengan hukum Dalton.

Tekanan total diberikan oleh hukum Dalton untuk tekanan parsial

Laut Mati atau yang dikenal juga dengan 'The Dead Sea' merupakan salah satu ikon wisata Yordania yang sudah terkenal hingga mancanegara.Laut mati yang memiliki kadar garam tinggi, menyebabkan seseorang tidak akan tenggelam. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan tekanan uap dari pelarut, zat terlarutnya tidak mudah menguap

Referensi
Chang, Raymond. 2006. General Chemistry, Fourth Edition. New York:The McGraw–Hill Companies.

Hartanto, A dan Ruminten. 2009. Kimia untuk SMA kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Johari .J.M.C dan M. Rachmawati.2008. KIMIA SMA dan MA untuk kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Pangajuanto, T dan Tri R. 2009. Kimia 3 untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Purba. Michael. 2002. KIMIA untuk SMA kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Supardi, K.I dan Gatot L.2014. Kimia Dasar II. Semarang : UNNES.

Supriatna, M,. Yayu S.R,. dan Aritta M.,2016. Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Kimia Sekolah Menengah Atas (SMA). Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Utami, B., Agung N.C.S., Lina M., Sri Y., dan Bakti M. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Posting Komentar untuk "Penurunan Tekanan Uap pada Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit"