Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tahapan Pengolahan Minyak Bumi Materi Kimia SMA Kelas XI

1. Pengolahan Minyak Bumi

A. Pengolahan Tahap Pertama

Minyak bumi yang masih mentah atau biasa disebut minyak mentah tidak terlalu bermanfaat. Upaya yang harus dilakukan agar minyak mentah dapat digunakan yaitu memisahkannya dalam fraksi-fraksi atau campuran tertentu dalam sebuah kilang. Hal pertama yang dilakukan yaitu distilasi fraksional atau destilasi bertingkat.

Destilasi bertingkat adalah proses penyulingan minyak bumi mentah yang memisahkan hidrokarbon menjadi fraksi-fraksi berdasarkan perbedaan titik didih.

Cara kerja destilasi bertingkat:

  1. Minyak bumi mentah dipanaskan pada suhu sekitar 350-400oC.
  2. Minyak bumi mentah yang telah dipanaskan dimasukkan ke dalam menara fraksionasi/ kolom distilasi.
  3. Di dalam menara fraksionasi, terbentuk campuran hidrokarbon yang mendidih pada jangka suhu tertentu, akibat perbedaan jumlah atom C, jumlah cabang, dll.
  4. Fraksi-fraksi hidrokarbon kemudian dipindahkan menuju pipanya masing-masing untuk diolah lebih lanjut.

1. Fraksi pertama

Pada fraksi ini dihasilkan gas, yang merupakan fraksi paling ringan. Minyak bumi dengan titik didih di bawah 30oC, berarti pada suhu kamar berupa gas. Gas pada kolom ini ialah gas yang tadinya terlarut dalam minyak mentah, sedangkan gas yang tidak terlarut dipisahkan pada waktu pengeboran.

Gas yang dihasilkan pada tahap ini yaitu LNG (Liquid Natural Gas) yang mengandung komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10), dan LPG (Liquid Petroleum Gas) yang mengandung metana (CH4) dan etana (C2H6).

2. Fraksi kedua

Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil 90oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendinginan dengan suhu 30oC – 90oC. Pada trayek ini, petroleum eter (bensin ringan) akan mencair dan keluar ke penampungan petroleum eter. 

Petroleum eter merupakan campuran alkana dengan rantai

3. Fraksi Ketiga

Pada fraksi ini dihasilkan gasolin (bensin). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 175oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 90oC – 175oC. Pada trayek ini, bensin akan mencair dan keluar ke penampungan bensin. Bensin merupakan campuran alkana dengan rantai

4. Fraksi keempat

Pada fraksi ini dihasilkan nafta. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 200oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175oC-200oC. Pada trayek ini, nafta (bensin berat) akan mencair dan keluar ke penampungan nafta. 

Nafta merupakan campuran alkana dengan rantai

5. Fraksi kelima

Pada fraksi ini dihasilkan kerosin (minyak tanah). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 275oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175oC-275oC. Pada trayek ini, kerosin (minyak tanah) akan mencair dan keluar ke penampungan kerosin. Minyak tanah (kerosin) merupakan campuran alkana dengan rantai

6. Fraksi keenam

Pada fraksi ini dihasilkan minyak gas (minyak solar). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 375oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 250oC-375oC. Pada trayek ini minyak gas (minyak solar) akan mencair dan keluar ke penampungan minyak gas (minyak solar).

Minyak solar merupakan campuran alkana dengan rantai

7. Fraksi ketujuh

Pada fraksi ini dihasilkan residu. Minyak mentah dipanaskan pada suhu tinggi, yaitu di atas 375oC, sehingga akan terjadi penguapan.

Pada trayek ini dihasilkan residu yang tidak menguap dan residu yang menguap. Residu yang tidak menguap berasal dari minyak yang tidak menguap, seperti aspal dan arang minyak bumi. Adapun residu yang menguap berasal dari minyak yang menguap, yang masuk ke kolom pendingin dengan suhu 375oC.

Minyak pelumas (C16H34–C20H42) digunakan untuk pelumas mesin-mesin, parafin (C21H44–C24H50) untuk membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar dari C36H74) digunakan untuk bahan bakar dan pelapis jalan raya.


Materi Minyak Bumi Kimia SMA Kelas XI

  1. Pembentukan Minyak Bumi dan Komposisi Minyak Bumi
  2. Tahapan Pengolahan Minyak Bumi Materi Kimia SMA Kelas XI bagian 1
  3. Tahapan Pengolahan Minyak Bumi Materi Kimia SMA Kelas XI bagian 2
  4. Mutu Bensin dan Cara Meningkatkan Bilangan Oktan Bensin Materi Kimia SMA Kelas XI
  5. Dampak Pembakaran Bahan Bakar dan Cara Mengatasinya

Referensi

Hermawan. Dkk. 2009. Aktif Belajar Kimia : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia 1 : SMA/MA Untuk Kelas X, Semester 1 dan 2 Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional

Rahayu, Imam. 2009. Praktis Belajar Kimia 1 : Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Setyawati, AA. 2009. Kimia : Mengkaji Fenomena Alam Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Utami, budi., A. N. C. Saputro., L. Mahardiani., S. Yamtinah., B. Mulyani. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Posting Komentar untuk "Tahapan Pengolahan Minyak Bumi Materi Kimia SMA Kelas XI "