Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesetimbangan Larutan Asam Basa

Secara mikroskopis, kemudahan suatu zat padat untuk dapat larut dalam air berkaitan dengan jenis dan kekuatan ikatan antaratom dan antarmolekul. Berdasarkan jenis ikatan antaratom yang terjadi, zat padat digolongkan menjadi dua, yaitu padatan molekuler atau kovalen dan padatan ionik.


Jika suatu zat padat dilarutkan dalam air, zat tersebut terurai menjadi partikel-partikel pembentuknya. Padatan molekuler terurai menjadi molekul-molekul dan padatan ionik terurai menjadi ion-ion.
Untuk sistem AgCl dalam air, sebelum padatan AgCl ditambahkan, sistem ini menunjukkan daya hantar listrik yang lemah karena adanya ion H3O+ dan OH- dari kesetimbangan ionisasi air.

Ketika AgCl mulai larut, daya hantar listrik semakin besar dan mencapai nilai maksimum ketika AgCl yang larut mencapai 0,002 g per liter air. Ketika larutan mencapai batas ini, AgCl yang larut tidak bertambah, walaupun AgCl terus menerus ditambahkan. Pada batas ini larutan telah mencapai keadaan setimbang atau jenuh.
Reaksi kearah kanan merupakan reaksi pelarutan dan reaksi ke arah kiri adalah reaksi pengendapan. Pada keadaan jenuh, reaksi kedua arah berlangsung dengan laju yang sama.

Ada tiga kecenderungan yang mungkin terjadi ketika suatu garam dilarutkan dalam air dalam suhu kamar yaitu mudah larut, larut sebagian dan sukar larut.

  1. Suatu garam tergolong mudah larut jika dalam air dapat larut membentuk larutan dengan konsentrasi paling rendah 0,1M
  2. Suatu garam tergolong larut sebagian jika dalam air dapat larut membentuk larutan dengan konsentrasi antara 0,001-0,1M
  3. Suatu garam tergolong sukar larut jika dalam air dapat larut membentuk larutan dengan konsentrasi kurang dari 0,001 M

Posting Komentar untuk "Kesetimbangan Larutan Asam Basa"