Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis koloid didasarkan pada sifatnya (Koloid Liofilik dan Koloid Liofobik)

Jenis koloid didasarkan pada sifatnya

Berdasarkan sifat interaksi antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi, sistem koloid dibagi menjadi dua, yaitu koloid liofilik dan koloid liofobik.

1) Koloid Liofilik

Koloid liofilik adalah sistem koloid dengan partikel-partikel fasa terdispersi yang memiliki afinitas (daya tarik) yang besar pada medium pendispersinya, sehingga fasa terdispersi tidak mudah mengendap dan stabil. Koloid dengan fasa terdispersinya mudah berinteraksi dengan air, koloid liofilik ini disebut koloid hidrofilik.

Koloid ini umumnya stabil karena adanya gaya tarik yang kuat antara kedua fasa. Jika fasa terdispersi terpisah dari medium pendispersinya, maka koloid ini dapat dibuat ulang melalui pencampuran kembali fasa terdispersi dan medium pendispersinya, sehingga koloid ini bersifat reversibel (dapat diurai dan disusun ulang). Contoh, gelatin, kanji, protein, misel surfaktan

2) Koloid liofobik

Koloid liofobik adalah sistem koloid yang mengandung partikel-partikel terdispersi yang tidak dapat berinteraksi (afinitas rendah) dengan medium pendispersinya. Koloid ini mudah diendapkan dengan penambahan sedikit elektrolit, dengan pemanasan, atau pengocokan, sehingga koloid ini tidak stabil.

Padatan yang diperoleh melalui pengendapan tidak dapat diubah menjadi koloid melalui pengocokan endapan tersebut dengan medium pendispersinya. Contoh dari koloid liofobik adalah sol emas, sol perak, dan sol Fe(OH)3. Sol liofobik memerlukan penstabil (stabilizing agent) untuk mempertahankan kestabilannya.


Posting Komentar untuk "Jenis koloid didasarkan pada sifatnya (Koloid Liofilik dan Koloid Liofobik)"