Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Guru Galak VS Guru Murah Senyum, Mana Yang Lebih Efektif?

Kali ini saya akan berbagi informasi seputar bagaimana mengelola kelas yang baik dan benar supaya pembelajaran menjadi lebih menarik, di dalam artikel kali ini mengangkat judul guru galak vs guru murah senyum, mana yang lebih efektif untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan sehingga siswa lebih mudah memahami dan tidak bosan di dalam kelas.

Guru Galak

Sebelum membahas mengenai guru galak, apakah efektif atau tidak ketika mengajar di dalam kelas, alangkah lebih baiknya mengetahui definisi dari guru galak tentunya dari sudut pandang saya pribadi, setiap orang memiliki definisi dan batas-batasan yang berbeda untuk mendeskripsikan guru galak itu seperti apa.

ilustrasi

Guru galak merupakan guru yang di dalam pembelajaran di kelas cenderung sangat serius dalam mengajar, dan memiliki kecenderungan siswa memperhatikan dengan seksama, dan juga selalu menegur dengan keras jika siswa ada yang bercanda/tidak memperhatikan pembelajaran dengan serius. pembeljaran jenis ini cenderung pembelajaran sangat kondusif, dimana siswa cenderung diam, takut bertanya karena takut pertanyaannya salah atau malah gurunya balik bertanya kepada siswa. dan keadaan di dalam kelas sangat hening sekali, hanya terdengar suara dar guru tersebut yang menyampaikan pembelajaran, tidak ada siswa yang berani bertanya, ataupun mengeluarkan suara sedikitpun. inilah patokan yang saya maksud sebagai guru galak,  seklai lagi setiap orang memiliki definisi yang berbeda-beda, ini hanya sekedar opini saya pribadi

Pembelajaran yang seperti ini memang akan menyebabkan kondisi pembelajaran sangat kondusif, guru hanya perlu mengeluarkan suara pelan-pelan saja, sudah terdengar sampe belakang, sehingga energi tidak terkuras sama sekali. Namun dengan model pembelajaran yang seperti ini, biasanya akan menyebabkan pembelajaran monoton, yang disebabkan siswa jarang ada yang bertanya, karena ketakutan terlebih dahulu sebelum bertanya karena takut dimarahi, atau dengan alasan lainnya.

Hal lainnya yang mungkin terjadi adalah diamnya siswa selama pembelajaran memiliki dua kemungkinan, yaitu:

1. Siswa diam karena memang memperhatikan dengan seksama apa yang dijelaskan oleh guru, sehingga bisa denga mudah menangkap apa yang dijelaskan oleh guru. atau
2.  Diamnya siswa disebabkan oleh rasa takut yang disebabkan karena tidak mau ditegur oleh guru jika bersuara atau mengobrol sendiri.

Jika siswa mengalami tekanan di dalam pembelajaran seperti pada kemungkinan yang kedua ini dapat berakibat justru siswa menjadi takut, tidak paham, semakin takut jika ada pelajaran yang di ampu oleh guru ini. hal ini bisa berdampak pada siswa dimana siswa akan mengalami kecenderungan tidak menyukai pelajaran ini, jika sudah tidak suka maka dapat berakibat apa yang dijelaskan oleh guru akan susah dipahami oleh siswa.

Guru Murah Seyum

ilustrasi
Guru murah seyum saya definiskan sebagai guru yang di dalam mengajar di dalam kelas jarang memperingatkan siswa secara kasar ketika siswa bercanda atau tidak memperhatikan. di dalam pembelajaran setiap 15 atau 30 menit sekali menyisipkan bahan bercandaan yang disesuaikan dengan topik saat pembelajaran berlangsung, serta menegur siswa yang tidak memperhatikan dengan cara menghampiri langsung ke siswa tersebut tanpa membuat dia ketakutan setengah mati

Guru dengan tipe yang seperti ini biasanya didalam pembelajaran cenderung tidak kondusif dan membutuhkan suara ekstra dalam menyampaikan pembelajaran, hal ini dikarenakan untuk mengembalikan ke suasan yang kondusif  setelah bahan yang dapat menyebabkan siswa tertawa karena bercandaan guru tersebut memerlukan waktu beberap menit.

Namun dengan teknik pembelajaran yang seperti ini maka siswa tidak akan tertekan di dalam pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih relaks di dalam pembelajaran, sehingga siswa dalam menagkap pembelajaran lebih mudah. hal lainnya adalah dengan tipe pembalajaran yang seperti ini, biasanya siswa tidak sungkan dalam bertanya ketika guru menjelaskan sehingga pembelajaran bisa berlangsung dua arah, bahkan mungkin kadang ketika guru masih menjelaskan, siswa memotong penjelasan guru untuk bertanya dengan penuh semangat 45.

Ya meskipun kadang ada satu dua pertanyaan yang diajukan oleh siswa tidak nyambung dengan apa yang ada did alam pembelajaran saat itu, namun hal ini sangat efektif untuk mencairkan suasana ketika siswa bertanya agak konyol, yang mungkin bisa dikonversi menjadi bahan yang dapat membuat siswa lainnya tertawa.

Guru dengan tipe seperti ini biasanya memiliki pemahaman dan ilmu yang baik  dan luas serta akrab dengan dunia internet, karena untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa yang kadang nyeleneh tapi masih dalam konteks materi yang diajarkan guru harus mampu membuak wawasannya, karena tidak semua apada yang ditanyakan oleh siswa ada di dalam buku teks pelajaran atau tidak semuanya dapat di dapatkan sewaktu di bangku kuliah dulu. Kehadiran guru jenis ini biasnaya selalu ditunggu oleh siswa-siswinya di dalam kelas karena pembelajarannya yang tidak monoton dan dapat menghidupkan suasana di dalam kelas.

Efek negatifnya adalah ketika guru jenis ini tidak mampu mengontro pembelajran dengan baik, maka akan mengakibatkan pembelajaran tidak efektif karena siswa dapat menyepelekan guru ketika mengajar dan merek asik dengan mengeobrol sendiri dengan teman sebangkunya. "alah sante nek pak/bu itu, rak bakal diseneni" "halah, santai kalau dengan pak/bu itu, tidak akan di marahi"

Kesimpulan 

Guru galak dengan guru murah seyum sama-sama dapat efektif jika pengelolaannya dapat dimaksimalkan dengan sebaik mungkin. Namun lebih efektif guru murah seyum dengan catatan guru tersebut mampu mengontrol kondusifitas di dalam kelas ketika siswa menjadi gaduh yang diakibatkan oleh suasana yang terkesan lebih santai di dalam kelas. ini hanya oponi pribadi setiap orang memiliki opini yang berbeda-beda mengenai efektifitas mengajar di dalam kelas




Posting Komentar untuk "Guru Galak VS Guru Murah Senyum, Mana Yang Lebih Efektif?"