Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anatomi dan Fisiologi Hidung pada Manusia Sebagai Organ Penciuman

A. ANATOMI HIDUNG

Alat penciuman terdapat dalam rongga hidung dari ujung saraf otak nerfus olfaktorius. Serabut saraf ini timbul pada bagian atas selapuit lender hidung dikenal dengan olfaktori. Nervus olfaktorius dilapisi oleh sel-sel yang sangat khusus yang mengeluarka fibril-fibril yang sangat halus, terjalin dengan serabut-serabut daribulbus olfaktorius yang merupakan otak terkecil. Saraf olfaktorius terletak diatas lempeng tulang etmoidalis.

Konka nasalis terdiri dari lipatan selaput lender. Pada bagian puncaknya terdapat saraf-saraf pembau. Kalau kita bernafas hidung dan kita mencium bau suatu udara, udara yang kita isap melewati bagian atas dari rongga hidung melalui konka nasalis.

Pada konka nasalis terdapat tiga pasang karang hidung :

  • Konka nasalis superior
  • Konka nasalis media
  • Konka nasalis inferior

Disekitar rongga hidung terdapat rongga-rongga yang disebut sinus paranasalis yang terdiri dari :

  • Sinus maksalaris ( rongga tulng hidung )
  • Sinus sfenoidalis ( rongga tulng baji )
  • Sinus frontalis ( rongga nasalis inferior )

Sinus ini diliputi selaput lender. Jika terdapat peradangan pada rongga hidung, lendir-lendir dari sinus paranasalis akan keluar. Jika tidak dapat mengalir keluar akan menjadi sinusitis.

Reseptor hidung adalah saraf olfaktori yang terletak pada langit-langit rongga hidung yang peka terhadap molekul bau (odoran).
Anatomi syaraf olfaktori
Anatomi syaraf olfaktori

Jalannya rangsangan berupa bau ke otak:


  1. Bau masuk ke hidung bersama udara inspirasi.
  2. Bau diterima oleh sel-sel kemoreseptor di rongga hidung.
  3. Reseptor mengirim impuls ke saraf olfaktori untuk diinterpretasikan menjadi bau.

Tiap sel saraf olfaktori bertanggung jawab atas molekul bau yang berbeda, sehingga dapat mengenali beragam bau.

Indra pembau bekerjasama dengan indra pengecap sebagai kemoreseptor untuk mengenali rasa sekaligus bau.

B. FISIOLOGI PENCIUMAN

Bau yang masuk kedalam rongga hidung akan merangsang saraf ( nervus olfaktorius ) dari bulbus olfaktorius. Indra bau bergerak melalui traktus olfaktorius dengan perantara stasiun penghubung hingga mencapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius pasa lobus temporalis diotak besar tempat perasaan itu ditafsirkan.

Rasa penciuman dirangsang oleh gas yang diisap dan kepekaan akan rasa tersebut mudah hilang bila dihadapkan pada suatu bau uang sama untuk waktu yang cukup lama.


Posting Komentar untuk "Anatomi dan Fisiologi Hidung pada Manusia Sebagai Organ Penciuman"